Minggu, 04 November 2012

perjuangan kehidupan

                    Kemarin tanggal 30 oktober 2012 saya menonton sebuah acara di televisi yaitu hitam putih, disitu ada seorang bintang tamu anak kecil yang sudah mencari nafkah , dari situlah saya berniat untuk menjadikan acara di televisi tersebut menjadi suatu artikel saya. Saya merasa kagum dengan anak tersebut sampai menangis karena dua anak kecil yang berumur 14 tahun dan 11 tahun mencari nafkah seorang diri dengan menjual cobek mengelilingi cibubur-cijantung dengan berat yang di bebani 30kg . awalnya saya berfikir anak anak tersebut hanya di paksa untuk berjualan , tapi nyatanya tidak... mereka mencari uang seperti itu karena untuk membeli makan sehari-hari , karena ayah mereka telah tiada dan ibu mereka akan pergi ke arab untuk menjadi TKW. Dengan memutuskan sekolah demi sesuap nasi mereka rela mengambil cobek yang di buat pamannya di bandung dengan menumpang dari jakarta sampai bandung lalu balik lagi hanya untuk menjualkannya di jakarta. Walaupun sehari pendapatan mereka hanya mendapatkan 150.000 perhari dengan dapat jatah 50.000 pehari untuk makan , mereka sangat bersyukur .
                 Betapa sedihnya melihat perjuangan anak anak tersebut , padahal dengan umur mereka yang masih kecil mereka hanya harus memikirkan pendidikan tetapi ini tidak, mereka rela untuk memutuskan pendidikan mereka hanya untuk mencari nafkah , untuk kehidupan yang mereka tempuh . Mereka hanya berdoa jika saja pemerintah memperhatikan mereka , mereka hanya ingin bisa sekolah lagi supaya cita cita mereka yang ingin menjadi dokter bisa tercapai. Mereka ingin menjadi dokter pun untuk orang banyak dapat menyembuhkan orang sakit.  saya sangat bersyukur masih bisa mendapatkan pendidikan hingga menjadi mahasiswa , tidak perlu kerja banting tulang seperti anak tersebut. Semoga pemerintah sadar bagaimana perkembangan anak bangsa sekarang yang sedang alamin. Semoga tidak ada lagi anak bangsa yang harus memutuskan sekolah demi mencari sesuap nasi , perhatikanlah sebagai orang tua bagaimana susah seorang anaknya demi hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar